Golongan
ini ditemukan dalam rangka mencari anti mikroba untuk mengatasi kuman gram negative.
Tahun 1943 berhasil diisolasi suatu turunan Streptomyces
griseus yang menghasilkan streptomisin yang aktif terhadap mikroba gram negative
termasuk basil tubekulosis. Golongan ini memiliki 2 atau 3 gugusan amino pada
rumus molekulnya
Mekanisme Kerja
Mekanisme
kerja golongan ini adalah dengan mengikatkan diri pada ribosoma sel-sel bakteri
sehingga biosintesa proteinnya dikacaukan.
Penggolongan
Berdasarkan
rumus kimianya, golongan ini dibagi menjadi :
1. Streptomisin
2. Neomisin
3. Kanamisin
4. Gentamisin
5. Framisetin
6. Trobamisin
1. Streptomisin
2. Neomisin
3. Kanamisin
4. Gentamisin
5. Framisetin
6. Trobamisin
Streptomisin
Diperoleh dari Streptomyces
griseus oleh Walskman
(1943) dan sampai sekarang penggunaannya hampir terbatas hanya untuk
tuberkulosa.
Toksisitasnya sangat besar karena dapat
menyebabkan kerusakan pada saraf otak ke 8 yang melayani organ keseimbangan dan
pendengarna. Gejala awalnya adalah sakit kepala, vertigo, mual dan muntah. Kerusakan
bersifat reversible, artinya dapat pulih kembali kalau penggunaan obat diakhiri
meski kadang-kadang tidak seutuhnya.
Resistensinya sangat cepat sehingga dalam
penggunaan harus dikombinasi dengan INH dan PAS Na atau Rifampisin. Pemberian
melalui parenteral karena tidak diserap oleh saluran cerna. Derivat
streptomisin, dehidrostreptomisin menyebabkan kerusakan organ pendengaran lebih
cepat dari streptomisin sehingga obat ini tidak digunakan lagi sekarang.
Neomisin
Diperoleh dari Streptomyces
fradie oleh Walksman. Tersedia
untuk penggunaan topical dan oral, penggunaan secara parenteral tidak
dibenarkan karena toksik. Antibiotic ini baik untuk usus sehingga digunakan
untuk sterilisasi usus sebelum operasi. Penggunaan lokal banyak dikombinasikan
dengan antibiotic lain, seperti Polimiksin B dan Basitrasin untuk menghindari
terjadinya resistensi.
Kanamisin
Diperoleh dari Streptomyces
kanamyceticus oleh Umezawa pada tahun 1955. Persediaan dalam bentuk
larutan atau bubuk kering untuk injeksi, pemakaian oral hanya untuk infeksi
usus atau membersihkan usus untuk persiapan pembedahann. Berkhasiat bakteriostatik
pada basil TB, bahkan yang resisten terhadap Streptomisin sehingga menjadi obat
pilihan kedua bagi penderita TBC. Selain itu digunakan dalam pengobatan infeksi
saluran kemih oleh pseudomonas (suntikan). Efek samping : gangguan keseimbangan
dan pendengaran, toksis terhadap ginjal.
Gentamisin
Diperoleh dari Mycromonospora
purpurea. Berkhasiat terhadap infeksi oleh kuman gram negatiff seperti
Protus, Pseudomonas, Klebsiella, Enterobacter yang antara lain dapat
menyebabkan meningitis, osteomilitis pneumonia, infeksi luka bakar, infeksi
saluran kencing dan THT. Oleh karena itu sebaiknya penggunaan gentamisin secara
topical khususnya di rumah sakit dibatasi agar tidak terjadi resistensi pada
kuman-kuman yang sensitive.
Efek
samping : gangguan keseimbangan
dan pendengaran, toksis terhadap ginjal.
Sediaan :
dalam bentuk injeksi dan salep (topical)
Framisetin
Diperoleh dari Streptomyces
decaris. Rumus kimia dan
khasiatnya mirip Neomisin. Framisetin hanya digunakan secara lokal seperti
salep atau kassa yang diimpragnasi.
Tobramisin
Dihasilkan oleh Stapylococcus tenebrarius.
Toksisitasnya paling ringan, khasiat, efek samping seperti gentamisin sehingga
dapat dipakai sebagai pengganti gentamisin.
Comments (0)
Post a Comment