Alexander Fleming

Posted by Crystal64 | Posted in


Alexander Fleming lahir pada tanggal 6 Agustus 1881 di Lechfield, Scotlandia. Fleming merupakan anak ketiga dari empat putra Hugh Fleming dari istri keduanya, Grace Stirling Morton. Fleming menuntut ilmu di St. Mary’s Hospital Medical School seperti kakak laki-lakinya. Setelah Perang Dunia I, Fleming melakukan penelitian mengenai antibakteri karena prihatin menyaksikan begitu banyak kematian tentara akibat infeksi pada luka-luka yang diderita. Antiseptik ternyata justru lebih kuat melawan sistem kekebalan tubuh mereka daripada melawan bakteri penyebab infeksi. Dalam artikelnya yang dimuat di jurnal kedokteran “The Lancet”, Fleming menjelaskan bahwa antiseptik efektif bekerja di permukaan, tapi luka yang dalam justru menjadi tempat berlindung bagi bakteri anaerob dari agen antiseptik sehingga antiseptik tidak dapat membunuh bakteri yang tidak terjangkau ini.
Suatu hari, Fleming melakukan penelitian menggunakan bakteri Staphylococcus. Dia sempat meninggalkan laboratoriumnya dan ketika kembali, Fleming mendapati ada kultur bakteri yang terkontaminasi oleh jamur. Anehnya, hanya di bagian tepi koloni saja yang bakterinya tidak tumbuh, sedangkan di tempat yang lain, bakteri tetap tumbuh. Kemudian Fleming menumbuhkan jamur tadi pada media murni. Ternyata, jamur tersebut memproduksi suatu senyawa yang dapat membunuh bakteri. Selanjutnya Fleming berhasil mengidentifikasi jamur tersebut berasal dari genus Penicillium. Pada tanggal 7 Maret 1929 senyawa tersebut diberi nama Penicillin.
Fleming terus melakukan penelitian mengenai penicillin, namun dia kesulitan untuk membudidayakan penicillin dan mengisolasi senyawa tersebut dari jamurnya. Setelah Fleming menyerah, Howard Florey dan Ernst Boris Chain melanjutkan penelitian Fleming dengan biaya dari pemerintah Amerika dan Inggris. Mereka berhasil memurnikan penicillin sehingga mampu digunakan untuk mengobati berbagai penyakit. Penicillin dapat membunuh bakteri penyebab pneumonia, meningitis, difteri, gonorrhea, sifilis, bronchitis, dan gangren. Fleming juga menemukan bahwa penggunaan antibiotik dengan dosis yang terlalu rendah atau durasi penggunaan yang terlalu singkat dapat menyebabkan resistensi bakteri. Atas penemuannya ini, Fleming mendapatkan penghargaan Nobel Prize in Medicine tahun 1945 bersama Florey dan Chain. Fleming meninggal di London pada tahun 1955 karena serangan jantung.



Comments (0)

Post a Comment