Golongan Kuinolon

0

Posted by Crystal64 | Posted in


Obat ini bekerja dengan jalan menghambat pembentukkan DNA kuman. Terdiri dari asam nalidiksat, ofloksasin, dan siprofloksasin. Interaksi golongan kuinolon adalah apabila muncul tanda inflamasi atau nyeri pada tendon, maka pemakaian obat harus dihentikan dan tendon yang sakit harus diistirahatkan sampai gejala hilang.

Asam Nalidiksat
Efektif untuk infeksi saluran kemih. Preparat asam nalidiksat (generic) adalah tablet 500mg. Di Indonesia saat ini juga beredar asam pipemidat.

Ofloksasin
Digunakan untuk infeksi saluran kemih, saluran nafas bawah, dan gonore. Kontraindikasi adalah untuk pasien epilepsy, gangguan fungsi hati dan ginjal, wanita hamil/menyusui.
Preparat generic adalah ofloksasin (generic) tablet 200mg, 400mg.

Siprofloksasin
Terutama aktif terhadap kuman gram negative termasuk salmonella dan shigeila. Meskipun aktif terhadap kuman gram positif seperti Str. Pneumonia tapi bukan merupakan obat pilihan utama untuk pneumonia streptococcus. Siprofloksasin terutama digunakan untuk infeksi saluran kemih, saluran cerna (termasuk Thypus abdominalis) dan gonore. Tidak dianjurkan untuk anak remaja yang sedang dalam pertumbuhan. Dapat menimbulkan tremor, gagal ginjal, dan sindrom Steven Johnson. Hati-hati untuk pengendara karena dapat menurunkan kewaspadaan.

Golongan Makrolida

0

Posted by Crystal64 | Posted in


Kelompok antibiotic ini terdiri dari Eritromisin dan Spiramisin.
Linkomisin sebenarnya secara kimiawi tidak ada hubungannya tetapi karena mirip sekali dalam aktivitas, mekanisme kerja, dan resistensinya maka dibahas bersama dalam kelompok ini. Kelompok ini terdiri dari Linkomisin dan Klindamisin.

Eritromisin
Dihasilkan oleh Streptomyces erythreus. Berkhasiat bakteriostatik, dengan mekanisme kerja merintangi sintesis protein bakteri. Antibiotik ini tidak stabil dalam suasana asam (mudah terurai oleh asam lambung) dan kurang stabil pada suhu kamar. Untuk mencegah pengerusakan oleh asam lambung, maka dibuat tablet salut selaput atau yang digunakan jenis esternya (stearat dan estolat). Karena memiliki spectrum anti bakteri yang hampir sama dengan penisilin, obat ini digunakan sebagai alternative pengobatan pengganti penisilin bagi yang sensitive terhadap penisilin.
Efek samping         : mual, muntah, dan diare

Spiramisin
Spektrum kegiatannya sama dengan eritromisin, hanya lebih lemah. Keuntungannya adalah daya penetrasi ke jaringan mulut, tenggorokan, dan saluran pernafasan lebih baik dari eritromisin (untuk saluran pernafasan atas).

Linkomisin
Berasal dari Streptomyces lincolnensis. Memiliki khasiat bakteriostatik terhadap gram positif dengan spectrum lebih sempit dari eritromisin. Merupakan obat pilihan kedua bagi kuman yang resisten terhadap penisilin, khususnya pada radang tulang (osteomielitis).

Klindamisin
Klindamisin merupakan derivate linkomisin yang sejak tahun 1981 digunakan sebagai lotion untuk pengobatan jerawat

Golongan Rifampisin dan Asam Fusidat

0

Posted by Crystal64 | Posted in


Rifampisin
Antibiotik yang dihasilkan dari Streptomyces mediterranei. Berkhasiat bakteriostatik terhadap micobacterium tuberculosa dan lepra. Penderita dengan pengobatan rifampisin perlu diberitahu bahwa obat ini dapat menyebabkan warna merah pada urin, dahak, keringan dan air mata. Pada pengguna lensa kontak, dapat terjadi perubahan warna merah secara permanen.

Asam Fusidat
Dihasilkan oleh jamur Fusidum coccineum. Asam fusidat merupakan satu-satunya antibiotic dengan rumus steroid. Aktifitasnya mirip penisilin tetapi lebih sempit. Berkhasiat bakteriostatik berdasarkan penghambatan sintesis protein bakteri, khususnya dianjurkan pada radang sumsum tulang, biasanya obat ini dikombinasikan dengan eritromisin atau penisilin.

Golongan Amino Glikosida

0

Posted by Crystal64 | Posted in

Golongan ini ditemukan dalam rangka mencari anti mikroba untuk mengatasi kuman gram negative. Tahun 1943 berhasil diisolasi suatu turunan Streptomyces griseus yang menghasilkan streptomisin yang aktif terhadap mikroba gram negative termasuk basil tubekulosis. Golongan ini memiliki 2 atau 3 gugusan amino pada rumus molekulnya

Mekanisme Kerja
Mekanisme kerja golongan ini adalah dengan mengikatkan diri pada ribosoma sel-sel bakteri sehingga biosintesa proteinnya dikacaukan.

Penggolongan
Berdasarkan rumus kimianya, golongan ini dibagi menjadi :
1.     Streptomisin
2.    Neomisin
3.    Kanamisin
4.    Gentamisin
5.    Framisetin
6.    Trobamisin

Streptomisin
Diperoleh dari Streptomyces griseus oleh Walskman (1943) dan sampai sekarang penggunaannya hampir terbatas hanya untuk tuberkulosa.
Toksisitasnya sangat besar karena dapat menyebabkan kerusakan pada saraf otak ke 8 yang melayani organ keseimbangan dan pendengarna. Gejala awalnya adalah sakit kepala, vertigo, mual dan muntah. Kerusakan bersifat reversible, artinya dapat pulih kembali kalau penggunaan obat diakhiri meski kadang-kadang tidak seutuhnya.
Resistensinya sangat cepat sehingga dalam penggunaan harus dikombinasi dengan INH dan PAS Na atau Rifampisin. Pemberian melalui parenteral karena tidak diserap oleh saluran cerna. Derivat streptomisin, dehidrostreptomisin menyebabkan kerusakan organ pendengaran lebih cepat dari streptomisin sehingga obat ini tidak digunakan lagi sekarang.

Neomisin
Diperoleh dari Streptomyces fradie oleh Walksman. Tersedia untuk penggunaan topical dan oral, penggunaan secara parenteral tidak dibenarkan karena toksik. Antibiotic ini baik untuk usus sehingga digunakan untuk sterilisasi usus sebelum operasi. Penggunaan lokal banyak dikombinasikan dengan antibiotic lain, seperti Polimiksin B dan Basitrasin untuk menghindari terjadinya resistensi.

Kanamisin
Diperoleh dari Streptomyces kanamyceticus oleh Umezawa pada tahun 1955. Persediaan dalam bentuk larutan atau bubuk kering untuk injeksi, pemakaian oral hanya untuk infeksi usus atau membersihkan usus untuk persiapan pembedahann. Berkhasiat bakteriostatik pada basil TB, bahkan yang resisten terhadap Streptomisin sehingga menjadi obat pilihan kedua bagi penderita TBC. Selain itu digunakan dalam pengobatan infeksi saluran kemih oleh pseudomonas (suntikan). Efek samping : gangguan keseimbangan dan pendengaran, toksis terhadap ginjal.

Gentamisin
Diperoleh dari Mycromonospora purpurea. Berkhasiat terhadap infeksi oleh kuman gram negatiff seperti Protus, Pseudomonas, Klebsiella, Enterobacter yang antara lain dapat menyebabkan meningitis, osteomilitis pneumonia, infeksi luka bakar, infeksi saluran kencing dan THT. Oleh karena itu sebaiknya penggunaan gentamisin secara topical khususnya di rumah sakit dibatasi agar tidak terjadi resistensi pada kuman-kuman yang sensitive.
Efek samping          : gangguan keseimbangan dan pendengaran, toksis terhadap ginjal.
Sediaan                 : dalam bentuk injeksi dan salep (topical)

Framisetin
Diperoleh dari Streptomyces decaris. Rumus kimia dan khasiatnya mirip Neomisin. Framisetin hanya digunakan secara lokal seperti salep atau kassa yang diimpragnasi.

Tobramisin
Dihasilkan oleh Stapylococcus tenebrarius. Toksisitasnya paling ringan, khasiat, efek samping seperti gentamisin sehingga dapat dipakai sebagai pengganti gentamisin.